Salah satu perilaku yang bijaksana adalah tidak terpengaruh omongan orang lain sebelum ada bukti yang jelas. Herannya masih ada aja yang usaha keras untuk mendapatkan respon reaktif. Padahal nggak mempan. Get a life, salam kenal :)
Adys
Mengenai Saya
- What's On My Mind?
- Bandung, Jawa Barat, Indonesia
- Saya suka melakukan hal-hal yang menurut saya menarik dan orang-orang sulit melakukannya :) Saya suka bercerita tentang apa yang terjadi hari ini dan mendengarkan cerita teman-teman tentang betapa rumitnya hidup :P Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk orang yang saya sayangi :* Sangat susah bagi saya untuk memilih, meskipun saya sudah menentukan prioritas. Seorang sanguinis- koleris yang perfeksionis namun berusaha untuk tidak terlalu idealis. Haha.
Rabu, 30 Januari 2013
Main Sama Anak-Anak SBBH
Minggu ini jujur saya bener-bener merasa kesepian
di tengah kesibukan sendiri. Mau ngabisin waktu sama keluarga, nggak bisa.
Adik-adik lagi heboh sama tugas sekolah, ayah-ibu heboh sama urusan kerjaan dan
ini itu. Mau ngabisin waktu sama temen-temen, lebih nggak mungkin, ada yang
ngurusin TA, mulai kuliah lagi, ngerjain proyek, bikin tugas, penelitian S2,
kerja dll.
Mungkin saya emang lagi beneran kesepian. Di
kantor itu jumlah orangnya sedikit, bisa dihitung dengan jari, mayoritas udah
berkeluarga. So.. wajar kan ya kalau saya merasa temen saya sedikit? Hahaha.
Kemarin secara kebetulan kantor kosong, saya
memilih nggak masuk kantor *hahah!* karena lagi pengen cari suasana lain. Pergi
ke kampus mau donor darah, lagi-lagi saya nggak sama siapa-siapa. Saya BBM
Faiza, secara kebetulan Faiza mau ke daerah Dago, tiba-tiba dia ngajak saya
“Main yuk ke Sekolah Bermain Balon Hijau, main sama anak playgroup gitu :D”
Saya suka banget sama anak kecil. Suka main
sama anak kecil, gendong-gendong anak kecil. Anak kecil itu lucu, imut, dan
polos. Saya suka. Haha. Gemes..
Niat donor darah jam 9 pun mundur jadi jam 11
karena saya ngabur sama Faiza ke SBBH. Kegiatan belajar dan bermainnya diadain
di Masjid Al-Istiqlal Tubagus Ismail. Sampai sana, WAW! Anak kecilnya banyak
bangeet! Pengen saya karungin satu-satu terus bawa pulang ke rumah. Hahaha.
Awalnya sih canggung di situ, bingung mau ngapain. Tapi tiba-tiba ada
bocah dateng narik-narik baju, “Bu Guru, ayo kita main sebrang-sebrangan…”.
Ternyata hari itu mereka lagi belajar tentang lalu lintas. Saya seneng banget
dipanggil Bu Guru. Sampe berbinar-binar kayaknya kalau kata Faiza.
Setelah main sebrang-sebrangan (ada yang jadi
polisi, pengendara motor-mobil, pejalan kaki), mereka dibagi gambar untuk
mewarnai sama Bu Guru Vina. Haha. Lucu mainnya kerubutan gitu, “Aku mau! Aku
mau!”, terus pada antusias milih pensil warna, krayon, spidol.
Saya temenin Nova mewarnai. Dia udah pinter lho ngewarnainnya, cuma belum rapi :)
Setelah kurang lebih satu jam main sama
anak-anak, akhirnya tibalah di penghujung acara *ini apa banget ya bahasanya,
haha*. Bocah-bocah gemesin itu cium tangan Bu Guru - Pak Guru pamitan pulang
sama ibu atau mbaknya. Hmmmm…ada rasa senang yang teramat sangat lho pas liat
mereka ketawa-ketawa dan bilang “Dadah, dadah Bu Guru!”
Pagi itu saya bener-bener merasa hilang penat dan
seger. Ketawa terus. Nggak ada yang namanya sepi, suntuk. Pas balik ke kantor
siang harinya pun, rasanya jadi seneng. Sebenernya pengen banget main sama
mereka tiap Senin, Rabu, dan Jumat jam 9-10. Apalah daya, ngantor
weeey..ngantooor….. Ahahah
Semoga ada kesempatan lagi :)
Donor
Ini adalah cerita (atau curhat?) tentang pendonor
darah (yang sering ditolak)
Ayah dulu pernah bilang, salah satu cara beramal
yang insya Allah sangat manfaat adalah mendonorkan darah. Waktu kecil saya
sering diajak ayah ke PMI Jl. Aceh, atau ke acara-acara donor darah buat liat
ayah donor. Awalnya sih serem, darahnya ngalir ke luar lewat selang. Tapi waktu
itu Ayah bilang, darah yang kita donorkan akan digunakan sama orang-orang sakit
yang operasi, yang kecelakaan dll. Sejak itu saya menganggap donor darah itu
keren.
Donor darah itu dorongan jiwa kemanusiaan,
panggilan jiwa dan butuh keberanian. Donor juga banyak keuntungannya, darah
yang didonorkan Banyak deh yang mau donor darah tapi takut sama jarum, makanya
harus berani. Saya mulai donor darah sejak Mei 2011, awalnya deg-degan,
jarumnya agak gede. Hehe. Tapi ternyata nggak sakit, cuma ngilu-ngilu doang.
Sekali ambil kira-kira 350cc darah.
Sejak pertama donor darah, sampai sekarang, saya
baru 4 kali donor darah. Iya, beneran baru 4 kali dalam kurun 1.5 tahun ini.
Harusnya bisa sekitar 6-7 kali kan jarak tiap kali donor minimal 2.5 bulan.
Bukannya saya males atau apa. Tapi dari sekian kali percobaan donor itu, saya
lebih sering ditolak daripada diterima.
Syarat seseorang bisa mendonorkan darahnya
lumayan banyak.
Tapi buat kita yang sehat-sehat aja (terutama ngga HIV/AIDS, ngga pernah kena
penyakit karena virus, TBC, etc) insya Allah gampang. Salah satu syaratnya
adalah tekanan darah sistole = 110 – 160 mmHg, diastole = 70 – 100 mmHg, Hb
minimal 12.5 gram. Di sinilah 'masalah' buat saya muncul, yang bikin saya
sering banget ditolak jadi donor.
Ibu saya punya riwayat tekanan darah rendah, dan
ternyata itu menurun ke saya. Hampir setiap cek, tensi saya cuma sekitar
100/70, bahkan 90/60, padahal saya ngerasa sehat-sehat aja. Jelas kalau
setelah cek tensi saya 110/70 saya girang bukan main.
Masalah lainnya adalah nilai Hb. Standar pendonor
adalah 12.5 gram untuk perempuan maupun laki-laki. Kacaunya adalah, sering tiap
kali saya ukur Hb selalu ada di kisaran 12.3. Nggak boleh donor. Kesel? Sedih?
Jelas.
Saya sering banget nanya, gimana caranya supaya
tensinya nggak rendah? Gimana caranya supaya Hb-nya bagus (>12.5)?
Jawabannya paling banyak adalah : makan daging kambing, makan duren, jangan capek,
makan kismis, minum viliron etc. Tapi buat saya belum berhasil --"
Nggak boleh nyerah, harus bisa nih di kesempatan
selanjutnya. Hoho.
Bersyukurlah teman-teman yang nggak punya
penyakit berat, yang nggak punya riwayat tekanan darah rendah. Yang selalu
sehat dan bugar. Ayo siapkan fisik dan mental, donorkan darah teman-teman!
Semakin giat donor darah, semakin terpacu juga untuk menjaga kesehatan :D
Senin, 28 Januari 2013
Jangan hidup tergesa-gesa...
Bangun
tidur?
Menguap?
Membuka jendela? Merapikan tempat tidur? Apapun yang dilakukan, pasti diawali
dengan melihat jam, "Pukul berapa sekarang?". Setelah tahu pukul
berapa, lalu apa? Kalau masih terlalu pagi, tidur lagi. Kalau kesiangan, lari
ke kamar mandi.
Jam
berapa sekarang?
Waktu
terus berdetak mengarahkan kemana kita harus bergerak. Mengingatkan agar jangan
sampai terlambat, secara tidak langsung memberi tahu di mana posisi waktu di
hadapan sisa waktu hari itu. Akan digunakan apa waktu hari ini? Waktulah yang
membuatkan keputusan sejak pertama terjaga.
Waktu.
Kita adu lari dengan waktu, bergegas dengan tergesa-gesa dari satu janji ke
janji yang lain. Dari satu target ke target yang lain. Dari satu tugas ke tugas
yang lain. Dari satu orang ke orang yang lain. Begitu sepanjang hari,
seakan-akan setiap kesempatan tercantum dalam sebuah jadwal.
Lalu
dimulailah hidup kita yang tergesa-gesa sambil melihat waktu. Seluruh hidup
untuk kerja dan kerja, mumpung masih ada umur katanya. Tanpa sadar kita
benar-benar menjalani hidup dengan tergesa-gesa, tersenyum pun tergesa-gesa,
bahkan beribadah pada Tuhan pun tergesa-gesa.
Ketergesaan,
berawal dari obsesi kita yang ingin mendapatkan sesuatu secara cepat.
Bahayanya, obsesi berlebihan membuat pikiran tak wajar. Tergesa-gesa punya
uang. Tergesa-gesa membeli barang. Tergesa-gesa bebas dari hukum. Tergesa-gesa
selesaikan tugas. Tergesa-gesa mencari jodoh. Padahal, semua ada waktunya. Jika
kita bersabar sedikit, bukankah yang didapatkan akan jauh lebih baik? Bukankah
akan lebih puas, lebih nikmat dan lebih bersyukur karenanya?
Latihlah kesabaran.Semakin terbina rasa sabar, semakin bahagian dan tenang diri kita, bahkan ketika dunia tidak berjalan seperti yang kita kehendaki. Kesabaran membuat kita mampu mengendalikan diri, mengambil pilihan yang bijaksana. Kesabaran membuahkan kedewasaan dan kearifan. - M.J. Ryan, The Power of PatienceRasulullah bersabda, "Barang Siapa melatih dirinya untuk bersabar, niscaya Allah akan memberinya kekuatan untuk bersikap sabar." - Qommaruzzaman Awwab, La Tahzan for TeensSeorang penyair berdendang, "Kuraih kejayaan dengan langkah merayap, sedang mereka yang jalan cepat telah kepayahan dan menyerah sebelum sampai di tujuan." - Qommaruzzaman Awwab, La Tahzan for Teens
Yuk,
belajar untuk jadi orang yang lebih sabar dan tidak tergesa-gesa :)
Kamis, 24 Januari 2013
Sekelumit "Kisah Masa Depan"
Rasulullah SAW. pernah menuturkan
sekelumit “kisah masa depan” kepada para sahabat. Kelak Allah mengumpulkan
seluruh manusia dari yang pertama hingga yang terakhir dalam satu daratan. Pada
hari itu matahari mendekat kepada mereka dan manusia ditimpa kesusahan dan
penderitaan yang mereka tidak kuasa menahannya.
Di antara mereka ada yang
berkata, “Tidakkah kalian lihat apa yang telah menimpa kita, tidakkah kalian
mencari orang yang bisa memberikan syafaat kepada Rabb kalian?”
Yang lain lalu menimpali, “Bapak
kalian adalah Adam a.s.”
Akhirnya mereka mendatangi Adam
lalu berkata, “Wahai Adam, Anda bapak manusia, Allah menciptakanmu dengan
tangan-Nya, dan meniupkan ruh kepadamu, dan memerintahkan kepada para malaikat untuk
bersujud kepadamu, dan menempatkanmu di surga. Tidakkah engkau syafaati kami
kepada Rabb-mu? Apakah tidak kau
saksikan apa yang menimpa kami?”
Maka Adam berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini sedang marah yang
tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini
sesudahnya, dan sesunguhnya Dia telah melarangku untuk mendekati pohon (khuldi)
tetapi aku langgar. Nafsi nafsi (aku
mengurusi diriku sendiri), pergilah kalian kepada selainku, pergilah kepada Nuh
a.s.”
Lalu mereka segera pergi menemui
Nuh a.s dan berkata, “Wahai Nuh, engkau adalah Rasul pertama yang ditus ke
bumi, dan Allah telah memberikan nama kepadamu seorang hamba yang bersyukur (‘abdan syakura), tidakkah engkau
saksikan apa yang menimpa kami, tidakkah engkau lihat apa yang terjadi pada
kami? Tidakkah engkau beri kami syafaat menghadap Rabb-mu?”
Maka Nuh berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini marah dengan
kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah
seperti ini sesudahnya. Sesungguhnya aku punya doa, yang telah kugunakan untuk
mendoakan (celaka) atas kaumku. Nafsi
nafsi, pergilah kepada selainku, pergilah kepada Ibrahim a.s.!”
Lalu mereka segera menemui Nabi
Ibrahim dan berkata, “Wahai Ibrahim, engkau adalah Nabi dan kekasih Allah dari
penduduk bumi, syafaatilah kami kepada Rabb-mu!
Tidakkah kau lihat apa yang menimpa kami?”
Maka Ibrahim berkata, “Sesungguhnya
Rabb-ku pada hari ini marah dengan
kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah
seperti ini sesudahnya, dan sesungguhnya aku telah berbohong tiga kali. Nafsi nafsi, pergilah kalian kepada
selain aku, pergilah kalian kepada Musa a.s!”
Lalu mereka segera pergi ke nabi
Musa, dan berkata, “ Wahai Musa, engkau adalah utusan Allah. Allah telah
memberikan kelebihan kepadamu dengan risalah dan kalam-Nya atas sekalian
manusia. Syafaatilah kami kepada Rabb-mu!
Tidakkah kau lihat apa yang kami alami?”
Lalu Musa berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini marah dengan
kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan pernah
marah seperti ini sesudahnya. Dan sesungguhnya aku telah membunuh seseorang
yang aku tidak diperintahkan untuk membunuhnya. Nafsi nafsi, pergilah kalian kepada selainku, pergilah kalian
kepada Isa a.s.!”
Lalu mereka pergi menemui Nabi
Isa, dan berkata, “Wahai Isa, engkau adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang
dilontarkan kepada Maryam, serta ruh dari-Nya. Dan engkau telah berbicara kepada manusia semasa dalam gendongan.
Mohonkan syafaat bagi kami kepada Rabb-mu!
Tidakkah kau lihat apa yang kami alami?”
Maka Nabi Isa berkata, “Sesungguhnya
Rabb-ku pada hari ini sedang marah dengan
kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan pernah
marah seperti ini sesudahnya. Nafsi nafsi,
pergilah kepada selainku, pergilah kepada Muhammad SAW.!”
Akhirnya mereka mendatangi Nabi
Muhammad SAW. dan berkata, “Wahai Muhammad, engkau utusan Allah dan penutup
para nabi. Allah telah mengampuni desamu yang lalu maupun yang akan datang.
Syafaatilah kami kepada Rabb-mu,
tidakkah kau lihat apa yang kami alami?”
Lalu Nabi Muhammad SAW. pergi
menuju bawah ‘Arasy. Di sana beliau bersujud kepada Rabb, kemudian Allah membukakan kepadanya puji-pujian-Nya, dan
betapa indahnya pujian-Nya, sesuatu yang tidak pernah dibukakan kepada seorang pun
sebelum Nabi Muhammad. Kemudian Allah SWT. berkata kepada Muhammad, “Wahai
Muhammad, mintalah, niscaya kau diberi, dan berilah syafaat, niscaya akan
dikabulkan!”
Maka Nabi mengangkat kepala dan
berkata, “Umatku, wahai Rabb-ku.
Umatku, wahai Rabb-ku. Umatku, wahai Rabb-ku!”
Lalu Allah menyampaikan
kepadanya, “Wahai Muhammad, masukkan ke surga di antara umatmu yang tanpa hisab
dari pintu sebelah kanan dari sekian pintu surge, mereka memiliki hak bersama
dengan manusia yang lain pada selain pintu tersebut dari pintu-pintu surga,”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Betapa kita sangat membutuhkan Rasulullah SAW. agar bisa menyelamatkan
kita dari berbagai kegelisahan yang terjadi pada hari kiamat.
Ibnu Muhammad Salim, Keajaiban
Shalawat ; Sekelumit “Kisah Masa Depan” Hal. 38-44
Selasa, 08 Januari 2013
Nikmat
Mendekatkan diri dengan Allah itu..penuh kejutan.
Hari ini saya merasakan nikmatnya usaha mendekatkan diri dengan Allah. Mendekatkan diri dengan cara bersyukur.
Nikmat Allah ternyata memang tiada tandingannya, dalam bentuk apapun. Ya Allah, padahal hambaMu ini baru belajar, sungguh Engkau yang Maha Baik. Teringat doa tadi pagi, "Ya Allah, cukupkanlah nikmatMu kepadaku, atas apa yang aku butuhkan, bukan atas apa yang aku inginkan..". Dan hari ini Dia benar-benar memberi saya apa yang saya butuhkan, bahkan jauh dari ekspektasi saya, bahkan ternyata lebih berharga dari apa yang saya inginkan.
Alhamdulillah...
Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan? :)
Hari ini saya merasakan nikmatnya usaha mendekatkan diri dengan Allah. Mendekatkan diri dengan cara bersyukur.
Belajar untuk mengucapkan "Alhamdulillah" pada setiap kesempatan ternyata membawa saya kepada kejutan yang tak terduga hari ini, kepada nikmatNya yang tiada hingga, yang mampu mengukir senyum di bibir saya sepanjang hari, bahkan mungkin hingga terbawa dalam mimipi.Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Surah Ibrahim:7)
Nikmat Allah ternyata memang tiada tandingannya, dalam bentuk apapun. Ya Allah, padahal hambaMu ini baru belajar, sungguh Engkau yang Maha Baik. Teringat doa tadi pagi, "Ya Allah, cukupkanlah nikmatMu kepadaku, atas apa yang aku butuhkan, bukan atas apa yang aku inginkan..". Dan hari ini Dia benar-benar memberi saya apa yang saya butuhkan, bahkan jauh dari ekspektasi saya, bahkan ternyata lebih berharga dari apa yang saya inginkan.
Ya, ternyata keinginan manusia itu memang tidak ada apa-apanya. Allah selalu memberikan apa yang manusia butuhkan, dan itu selalu lebih baik daripada yang manusia inginkan.Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya...... (Surah Ibrahim : 34)
Alhamdulillah...
Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan? :)
Minggu, 06 Januari 2013
Resolusi 2013 : Tangga-tangga Menuju Mimpimu!
Happy
New Year For Us!
Wah,
hampir nggak kerasa ya, sekarang udah tahun 2013 aja. Perasaan baru
kemarin kita tahun baruan menyambut tahun 2012, hehe. Tapi saya yakin, selama
satu tahun ke belakang pasti banyak banget hal-hal yang berkesan buat kita. Iya
kan?
Nah,
di tahun 2013 ini kita pasti punya mimpi-mimpi yang ingin diwujudkan dong?
Bagaimana dengan resolusi kita di tahun 2013 ini? Sudah mantap? Punya resolusi
setiap tahunnya memang bukan suatu kewajiban. Tapi, resolusi ini banyak
sisi positifnya lho buat kita. Dengan memiliki resolusi setiap tahunnya, kita
jadi punya tujuan pencapaian dan target yang jelas selama satu tahun ke depan.
Selain itu, apa yang ingin kita raih juga jadi tebih tergambar. Adanya resolusi
juga membuat kita jadi pribadi yang lebih baik dan lebih semangat mengejar
mimpi-mimpi kita.
Kali ini saya mau berbagi tips dan trik dalam menyusun dan mewujudkan
resolusi kita. Simak yuk!
1. Evaluasi
resolusi dan pencapaianmu di tahun sebelumnya
Bagaimana resolusi kita
di tahun 2012? Apakah semuanya dapat tercapai? Atau masih ada ‘PR’ dari tahun
lalu yang ingin diwujudkan tahun ini?
Sebelum memantapkan resolusi
setahun ke depan, ada baiknya kita mengevaluasi resolusi yang telah kita
jalankan tahun kemarin, dengan begitu kita bisa melihat sejauh mana pencapaian
resolusi tahun lalu. Coba tuliskan apa saja target yang berhasil kita penuhi,
dan mana yang hingga saat ini belum
tercapai. Dari situ, kita bisa mencari tahu kekurangan dan penyebab tidak
tercapainya resolusi kita sekaligus mengatur strategi agar resolusi tahun ini
lebih mantap. Semua kita pertimbangkan sesuai dengan kemampuan pribadi.
2. List
impianmu satu tahun ke depan
Apa saja impian kita yang ingin
di wujudkan tahun ini? Sebut saja misalnya : ikut les bahasa, punya gadget
baru, pergi wisata ke Bunaken, punya pacar, ingin lebih sabar, dll. Nah, coba
list di sebuah kertas apa saja yang kita ingin wujudkan tahun ini. Cukup
tuliskan saja dulu dan jangan dulu pikirkan mungkinkah terlaksana atau tidak.
Pada step ini kita lebih dulu mengeksplorasi semua impian yang ada di dalam
pikiran.
3. Be realistic,
Jadikan resolusimu jelas dan terarah
Nah, sekarang setelah
kita sudah membuat list resolusi, coba lihat, ada berapa target yang
benar-benar kita inginkan? Lihat kembali target-target tersebut apakah cukup
realistis untuk diwujudkan? Memang baik menargetkan sesuatu yang menantang,
namun sebaiknya kita lebih realistis dalam menjalankannya. Misalnya kita diberi
uang saku dari orang tua 30 ribu perhari, maka kurang realistis kalau kita
punya resolusi untuk menabung 20 ribu setiap harinya, maka lebih baik
resolusinya diubah menjadi menabung 30-50 ribu per minggu.
Jadikan setiap
resolusimu lebih spesifik dan terarah. Resolusi adalah target pribadi,
jadi jangan susun resolusimu karena sekedar ikut-ikutan tanpa memiliki landasan
yang kuat. Resolusi yang dibuat atas keinginan diri sendiri tentunya akan mampu
menggerakkan dan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk diwujudkan.
4. Tuliskan
resolusimu
Nah, sekarang kita udah punya
resolusi yang siap dijalankan nih. Jangan lupa tuliskan resolusi tersebut supaya
memudahkan kita senantiasa teringat untuk menjalankannya. Agar mudah dibaca, Kita
bisa menempelkannya di post-it di meja belajar, menuliskannya di notes gadget,
atau menuliskannya di blog pribadi sebagai reminder.
5. Susun
langka-langkah mewujudkan resolusimu
Punya resolusi
berarti harus punya cara juga untuk mewujudkannya dong Kita. Misalnya, Kita
punya resolusi untuk pergi jalan-jalan ke luar negeri tahun ini berarti langkah
yang harus disusun kurang lebih antara lain : planning tempat jalan-jalan,
nabung, hunting tiket, siapkan waktu dan pergi :D
6. Cari
teman seperjuangan
Punya ‘teman seperjuangan’ bisa
membuat kamu lebih semangat dalam mewujudkan resolusi. Kita punya resolusi jadi
ngurangin berat badan tahun ini, maka carilah teman seperjuangan yang punya
resolusi sama. Teman seperjuangan ini bisa diajak sama-sama olah raga,
ngingetin kalau kita makan nggak kontrol dll. Hehe, yoiii!!
7. Evaluasi
resolusimu secara berkala
Kita perlu ingat
bahwa resolusi adalah komitmen yang kamu buat dan jalankan pada satu tahun ke
depan. Jadi penting juga lho resolusi ini dievaluasi supaya kita konsisten
dalam menjalankannya. Sediakanlah waktu bisa pebulan, per tiga bulan, perempat
bulan, atau perenam bulan untuk mengevaluasi resolusi kamu. Dengan begitu kamu
bisa tahu sejauh mana resolusimu kamu jalankan, mana yang sudah terwujud, mana
yang belum, dan bisa terus menjaga semangat hingga tahun selanjutnya datang.
Yang
pasti dalam menyusun dan mewujudkan resolusi kita harus yakin pada kemampuan
diri sendiri bahwa kita bisa. Jangan lupa senantiasa berdoa dan berusaha demi
mewujudkan impian kita setahun kedepan ya. Nah tunggu apa lagi? Yuk kita, mulai
menyusun dan mewujudkan resolusi kita untuk satu tahun ke depan! | Dyshelly
*Will be published soon @ Halo Ganesha 6th Ed (with revision)
Langganan:
Postingan (Atom)