Mengenai Saya

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Saya suka melakukan hal-hal yang menurut saya menarik dan orang-orang sulit melakukannya :) Saya suka bercerita tentang apa yang terjadi hari ini dan mendengarkan cerita teman-teman tentang betapa rumitnya hidup :P Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk orang yang saya sayangi :* Sangat susah bagi saya untuk memilih, meskipun saya sudah menentukan prioritas. Seorang sanguinis- koleris yang perfeksionis namun berusaha untuk tidak terlalu idealis. Haha.

Kamis, 04 Oktober 2012

7 Cara Bahagia Hadapi Rasa Sedih (1)

(Nelangsa mode : ON)

Semakin hari semakin sering saya melihat orang dengan mudahnya larut dalam kesedihan. Oh tidak, maksud saya menikmati kesedihan, jatuh dalam kesedihan, berlama-lama dalam kesedihan. Kesedihan itu sendiri bisa terjadi karena banyak hal, misalnya karena nggak punya uang, gagal ujian, kehilangan orang-orang yang disayang, putus cinta, sakit, dapat musibah, kegagalan mencapai target, melakukan kesalahan, dan lain-lain, dan lain-lain...

Sebenarnya yang namanya sedih itu bukan suatu hal yang dianggap salah. Sedih itu rasa yang wajar, rasa yang manusiawi. Namun, jika diri kita jadi “mundur” karena terlalu jatuh dalam lubang kesedihan (aduh, bahasanya jelek --“) masihkah bisa ditolerir?

Saya sendiri berkaca diri. Sedih? Pernah. Down karena sedih? Pernah. Galau gara-gara sedih? Bukan sekedar pernah, mungkin hampir mendekati sering.

“Kok kayaknya lo nggak pernah sedih sih?” – seorang sahabat pernah bilang gini ke saya..

Bohong banget orang nggak pernah sedih. Yang ada, saya hampir jarang menunjukkan kesedihan saya. Tepatnya saya mulai enggan menunjukkannya karena menurut saya, nunjukkin kesedihan itu berpotensi besar bikin orang lain sedih juga. Saya sangat mencegah ini terjadi. Yang saya lakukan? Belajar pandai-pandai ‘menyembunyikan’ kesedihan dan belajar Self-healing... (yang ini bahasanya agak gaya, haha)

Dalam ‘kamus’ saya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan supaya nggak berlarut-larut dalam kesedihan. Dalam ‘kamus’ saya ada self-healing yang saya percaya bisa bikin saya tenang dan look always happy. Sejauh ini baru ada tujuh sih, lain waktu bisa nambah mungkin ya....

1.      Jangan terlihat menyedihkan, smile!

Hmm, sebenernya rasa sedih bukan buat disembunyikan, tapi bukan berarti kita bisa menunjukkannya semau kita. Sedih bukan untuk ditutup rapat, tapi bukan juga untuk diselami orang-orang yang tidak akrab dan cuma ‘kepo’. Hehe, bingung nggak sih baca kalimatnya? Maksudnya, kalau sedang sedih nggak usah lah nunjukkin dengan tweet “Haduh, menderita banget sih hidup gue..”, atau “Kenapa harus gini ya Allaaah :((“ yang memancing orang nanya “Aduh, kamu kenapaaaa?? :’(“  bahkan status galau pun kalau bisa dikurangi. Selain bikin orang lain kepo, itu juga secara nggak langsung jadi sugesti ke diri kita. Keluhan tentang sedih yang ditunjukkan biasanya bukannya malah bikin diri jadi lebih baik lho. Kalau mau ceritalah ke orang yang kita percaya, nggak semua hal tentang kita perlu diketahui temen FB atau followers Twitter kita kan...

Oh iya, senyum. Senyum itu ibadah, daaaan....bikin sugesti kita jadi bagus. Pikiran jadi lebih positif. Jadi apapun yang terjadi, berusahalah untuk tetap tersenyum karena senyum juga menguatkan kita (haseeeeek...).

2.      Cari kesibukan

Kebanyakan mikirin hal yang bikin sedih menjadikan kita kadang nggak inget atau lepas pandangan dari hal-hal yang perlu kita perhatiin. Misal? Tugas kuliah, target pencapaian, orang-orang di sekitar, dan hal-hal yang harus diselesaikan.

Cari kesibukan. Bukan bermaksud untuk jadi orang sok sibuk sih tapi ini bisa jadi pengalih perhatian dari nginget-nginget hal-hal yang bikin sedih. Dari pada nginget-nginget yang bikin sedih lebih baik kerjain apa yang bisa dikerjain dan jelas bermanfaat. Misalnya, saat saya merasa sedih, saya ngecek tugas, beresin kamar, pergi-pergi, motret-motret asal, terus bikin tulisan. Beberapa kali juga saya ngehubungin pemred-pemred majalah tempat saya magang,  sambil nodong “Kapan kita ngumpul?”, “Ada artikel yang harus ditulis nggak?”, “Ada artikel yang mau diedit nggak?”

3.      Do things you love

Sesuatu yang kita senangi berpengaruh besar pada mood kita. Mungkin orang-orang yang lagi sedih butuh waktu “me time” lebih banyak untuk diisi sama hal-hal yang disukai. Luangkan waktu untuk melakukan hobi dan hal-hal yang disukai tapi suka nggak ada waktu untuk melakukannya. Do things we love.. #nyengirlebar

Banyak hal yang bisa dilakukan kan, apakah itu nonton film, jalan-jalan, dengerin musik, baca buku, bahkan tidur. Yap! Tidur juga boleh lah dibilang hobi. Hahaha.. kalau saya pribadi sih bukan menjadikan tidur sebagai hobi, tapi lebih ke hal yang diutamakan setelah beraktivitas gitu. Saya nggak suka begadang, buat saja, setelah jam 9 itu ya memang waktunya tidur.

Oke, balik lagi ke hobi. Saya sendiri adalah orang yang sangat mencintai “me time” mengingat waktu saya akhir-akhir ini agak nggak luang (bukannya belagu mentang-mentang udah kerja, tapi ini beneran..). Saat ada kesempatan, jangan cuma saat sedih, biasanya saya melakukan hobi saya, baca buku, nari (meski udah lama nggak), jalan-jalan, ambil foto (si amatiran), ngegambar (meski gambarnya butut), dengerin musik sambil nyanyi-nyanyi, dan...nulis! Kalau saya sedih? Yang pertama dilakukan adalah : cari es krim dan cokelat! I love ice cream and chocolate!

Well...ini tulisannya udah panjang banget ya, dan masih ada empat poin lagi. Bagaimana kalau disambung ke tulisan selanjutnya? :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar