Mengenai Saya

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Saya suka melakukan hal-hal yang menurut saya menarik dan orang-orang sulit melakukannya :) Saya suka bercerita tentang apa yang terjadi hari ini dan mendengarkan cerita teman-teman tentang betapa rumitnya hidup :P Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk orang yang saya sayangi :* Sangat susah bagi saya untuk memilih, meskipun saya sudah menentukan prioritas. Seorang sanguinis- koleris yang perfeksionis namun berusaha untuk tidak terlalu idealis. Haha.

Selasa, 24 Mei 2011

Randomized : SD, SMP, SMA, Kuliah


Waktu jadi anak SD :
Rasanya kerjaannya main-main terus.  Masalah yang ada cuma tentang “gimana caranya main sepeda tiap hari tanpa dimarahin?”, “gimana caranya bales kenakalan si X ke aku kemarin?”. Bener-bener rasanya ngga punya beban berat, tumbuh, berkembang seperti anak kecil pada umumnya.
“Liburan kapan sih, pengen cepet2 jalan2..”
“Enak ya jadi orang gede, bisa lakuin apa aja yang mereka mau..”
Masalah-masalah anak kecil yang sekarang keliatan lucu, dan simple. Bikin kangen…

Waktu jadi anak SMP :
                Rasanya udah gede dan ngga mau disebut anak kecil lagi. Sok-sokan ya keliatannya. Hahaha. Lagi seneng-senengnya nyobain yang namanya bersosialisasi, jadi banyak pengen tau urusan orang dewasa. Banyak temen-temen yang udah mulai ‘belajar’ pacaran. Mulai ikut ke organisasi. ‘Belajar’ gaul, main ke mall. Udah mulai bandel. Mulai belajar gosipin orang (terutama yang jelas-jelas nggak suka sama kita). Mulai kenal sama yang namanya persaingan (dan taktik memenangkannya). Terhimpit sama yang namanya pem-bully-an sama kakak kelas (gara-gara macem alasan). Suka baca novel remaja, nonton film romantis. Belajar serius hanya pas kelas 3. Tapi mulai bisa diandalkan sama orang tua.
“Aduh pengen cepet-cepet SMA pasti seru.”
Masa SMP itu menurut aku masanya manusia jadi daydreaming. Haha.

Waktu jadi anak SMA :
                Mulai berpikir sedikit lebih logis dari jaman SMP, sampai2 tiap ngeliat diary jaman SMP pasti langsung bilang “buset, labil banget gue waktu SMP.” . Kalo kata orang-orang anak SMA itu lagi gila2nya, lagi menikmati masa muda, lagi bandel2nya, lagi getol2nya pacaran, lagi males2nya belajar. Well, kalo anak aksel ceritanya agak beda (haha). Lagi gila-gilanya usaha keras biar terus ada di aksel dan dapet nilai bagus. Lagi gila-gilanya nyerap mata pelajaran yang dikebut, harusnya satu hatuh ajaran jadi cuma delapan bulan. Tapi pas SMA pun banyak hal yang berkembang, kedewasaan dalam melihat masalah. Mulai kenal orang yang perilakunya aneh-aneh. Mulai punya jati diri, suka sama apa (atau, siapa?), nggak suka sama apa, merasa kurang dalam hal apa, lebih dalam hal apa. Mulai bisa memposisikan diri di berbagai kondisi (meski terkadang masih labil). Pikiran, kelakuan, dan perkataan udah mulai terbentuk lah ya.

Waktu jadi mahasiswi :
                Amazing, waktu berjalan dengan cepat. Tba-tiba udah terperangkap dalam kerasnya kehidupan perkuliahan (ahahaha). Dan bukan hal yang mudah dalam menyesuaikan kehidupan. Mulai tau gimana cara belajar yang benar, efektif, dan efisien. Berteman dengan semakin banyak orang dengan segala sifat dan etnis, agama, dll. Lebih membuka pikiran dan terpacu untuk menjadi dewasa. Makin suka ngobrol, tapi ke arah yang lebih bermutu. (Akhirnya) Jatuh cinta (serius, dan bukan main-main). Mengahadapi kekompleksan masalah keluarga, akademik, pertemanan, hubungan dengan (ehem) dll sampai kadang rasanya udah nggak bisa bertahan lagi, otak panas, badan capek, sangat butuh ketenangan. Terkadang saking lelahnya pengen balik jadi anak kecil lagi. Semakin suka mencoba hal baru dan menantang. Semakin suka menulis dari mulai yang sampah sampai menginspirasi. Makin punya ambisi, mulai kebentuk nantinya pengen jadi apa, mau apa, ingin meraih apa. Cukup kesulitan memelihara kesehatan badan karena gerusan malam-malam di pengerjaan tugas. Teledor yang sudah berkurang. Pikiran yang lebih logis (kadang kalau tertekan masih labil juga sih). Belajar untuk meminta maaf dan memaafkan lebih sering. Tahu kekurangan dan kelebihan serta bagaimana memanfaatkan (dan memperbaikinya). Semakin banyak diuji oleh Tuhan, dan pertahanan semakin digerus, tapi hal ini lah yan membuat diri semakin kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar