Mengenai Saya

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Saya suka melakukan hal-hal yang menurut saya menarik dan orang-orang sulit melakukannya :) Saya suka bercerita tentang apa yang terjadi hari ini dan mendengarkan cerita teman-teman tentang betapa rumitnya hidup :P Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk orang yang saya sayangi :* Sangat susah bagi saya untuk memilih, meskipun saya sudah menentukan prioritas. Seorang sanguinis- koleris yang perfeksionis namun berusaha untuk tidak terlalu idealis. Haha.

Rabu, 30 Januari 2013

Donor



Ini adalah cerita (atau curhat?) tentang pendonor darah (yang sering ditolak)

Ayah dulu pernah bilang, salah satu cara beramal yang insya Allah sangat manfaat adalah mendonorkan darah. Waktu kecil saya sering diajak ayah ke PMI Jl. Aceh, atau ke acara-acara donor darah buat liat ayah donor. Awalnya sih serem, darahnya ngalir ke luar lewat selang. Tapi waktu itu Ayah bilang, darah yang kita donorkan akan digunakan sama orang-orang sakit yang operasi, yang kecelakaan dll. Sejak itu saya menganggap donor darah itu keren.

Donor darah itu dorongan jiwa kemanusiaan, panggilan jiwa dan butuh keberanian. Donor juga banyak keuntungannya, darah yang didonorkan Banyak deh yang mau donor darah tapi takut sama jarum, makanya harus berani. Saya mulai donor darah sejak Mei 2011, awalnya deg-degan, jarumnya agak gede. Hehe. Tapi ternyata nggak sakit, cuma ngilu-ngilu doang. Sekali ambil kira-kira 350cc darah.

Sejak pertama donor darah, sampai sekarang, saya baru 4 kali donor darah. Iya, beneran baru 4 kali dalam kurun 1.5 tahun ini. Harusnya bisa sekitar 6-7 kali kan jarak tiap kali donor minimal 2.5 bulan. Bukannya saya males atau apa. Tapi dari sekian kali percobaan donor itu, saya lebih sering ditolak daripada diterima.

Syarat seseorang bisa mendonorkan darahnya lumayan banyak. Tapi buat kita yang sehat-sehat aja (terutama ngga HIV/AIDS, ngga pernah kena penyakit karena virus, TBC, etc) insya Allah gampang. Salah satu syaratnya adalah tekanan darah sistole = 110 – 160 mmHg, diastole = 70 – 100 mmHg, Hb minimal 12.5 gram. Di sinilah 'masalah' buat saya muncul, yang bikin saya sering banget ditolak jadi donor.

Ibu saya punya riwayat tekanan darah rendah, dan ternyata itu menurun ke saya. Hampir setiap cek, tensi saya cuma sekitar 100/70, bahkan  90/60, padahal saya ngerasa sehat-sehat aja. Jelas kalau setelah cek tensi saya 110/70 saya girang bukan main.

Masalah lainnya adalah nilai Hb. Standar pendonor adalah 12.5 gram untuk perempuan maupun laki-laki. Kacaunya adalah, sering tiap kali saya ukur Hb selalu ada di kisaran 12.3. Nggak boleh donor. Kesel? Sedih? Jelas.

Saya sering banget nanya, gimana caranya supaya tensinya nggak rendah? Gimana caranya supaya Hb-nya bagus (>12.5)? Jawabannya paling banyak adalah : makan daging kambing, makan duren, jangan capek, makan kismis, minum viliron etc. Tapi buat saya belum berhasil --"

Nggak boleh nyerah, harus bisa nih di kesempatan selanjutnya. Hoho.

Bersyukurlah teman-teman yang nggak punya penyakit berat, yang nggak punya riwayat tekanan darah rendah. Yang selalu sehat dan bugar. Ayo siapkan fisik dan mental, donorkan darah teman-teman! Semakin giat donor darah, semakin terpacu juga untuk menjaga kesehatan :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar