Bangun
tidur?
Menguap?
Membuka jendela? Merapikan tempat tidur? Apapun yang dilakukan, pasti diawali
dengan melihat jam, "Pukul berapa sekarang?". Setelah tahu pukul
berapa, lalu apa? Kalau masih terlalu pagi, tidur lagi. Kalau kesiangan, lari
ke kamar mandi.
Jam
berapa sekarang?
Waktu
terus berdetak mengarahkan kemana kita harus bergerak. Mengingatkan agar jangan
sampai terlambat, secara tidak langsung memberi tahu di mana posisi waktu di
hadapan sisa waktu hari itu. Akan digunakan apa waktu hari ini? Waktulah yang
membuatkan keputusan sejak pertama terjaga.
Waktu.
Kita adu lari dengan waktu, bergegas dengan tergesa-gesa dari satu janji ke
janji yang lain. Dari satu target ke target yang lain. Dari satu tugas ke tugas
yang lain. Dari satu orang ke orang yang lain. Begitu sepanjang hari,
seakan-akan setiap kesempatan tercantum dalam sebuah jadwal.
Lalu
dimulailah hidup kita yang tergesa-gesa sambil melihat waktu. Seluruh hidup
untuk kerja dan kerja, mumpung masih ada umur katanya. Tanpa sadar kita
benar-benar menjalani hidup dengan tergesa-gesa, tersenyum pun tergesa-gesa,
bahkan beribadah pada Tuhan pun tergesa-gesa.
Ketergesaan,
berawal dari obsesi kita yang ingin mendapatkan sesuatu secara cepat.
Bahayanya, obsesi berlebihan membuat pikiran tak wajar. Tergesa-gesa punya
uang. Tergesa-gesa membeli barang. Tergesa-gesa bebas dari hukum. Tergesa-gesa
selesaikan tugas. Tergesa-gesa mencari jodoh. Padahal, semua ada waktunya. Jika
kita bersabar sedikit, bukankah yang didapatkan akan jauh lebih baik? Bukankah
akan lebih puas, lebih nikmat dan lebih bersyukur karenanya?
Latihlah kesabaran.Semakin terbina rasa sabar, semakin bahagian dan tenang diri kita, bahkan ketika dunia tidak berjalan seperti yang kita kehendaki. Kesabaran membuat kita mampu mengendalikan diri, mengambil pilihan yang bijaksana. Kesabaran membuahkan kedewasaan dan kearifan. - M.J. Ryan, The Power of PatienceRasulullah bersabda, "Barang Siapa melatih dirinya untuk bersabar, niscaya Allah akan memberinya kekuatan untuk bersikap sabar." - Qommaruzzaman Awwab, La Tahzan for TeensSeorang penyair berdendang, "Kuraih kejayaan dengan langkah merayap, sedang mereka yang jalan cepat telah kepayahan dan menyerah sebelum sampai di tujuan." - Qommaruzzaman Awwab, La Tahzan for Teens
Yuk,
belajar untuk jadi orang yang lebih sabar dan tidak tergesa-gesa :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar