Mengenai Saya

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Saya suka melakukan hal-hal yang menurut saya menarik dan orang-orang sulit melakukannya :) Saya suka bercerita tentang apa yang terjadi hari ini dan mendengarkan cerita teman-teman tentang betapa rumitnya hidup :P Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk orang yang saya sayangi :* Sangat susah bagi saya untuk memilih, meskipun saya sudah menentukan prioritas. Seorang sanguinis- koleris yang perfeksionis namun berusaha untuk tidak terlalu idealis. Haha.

Sabtu, 16 Juni 2012

Berdamai dengan Hati

Sesak
Rasanya seperti tumpukan buku di lemari jatuh menimpa punggung.

Selama tiga bulan ini banyak hal berkumpul di pikiran saya. Memenuhi setiap sudut di 'ruang' saya. Menyita setiap waktu kosong saya, meramaikan lamunan saya. Manusia memang bisa berubah, kan?

Saya belum tahu, apakah keputusan yang saya ambil ini tepat atau tidak. Yang jelas ini berjalan begitu saja tanpa bisa saya tahan, tanpa saya bisa tolak, saat hati dan logika sibuk berdebat di dalam diri, berkecamuk dalam pikiran sampai akhirnya terbawa dalam lelap. Saya pun masih bertanya, apakah keputusan yang saya ambil ini tepat? Keputusan membuka hati untuk seseorang..

Selama beberapa waktu ini, naik-turunnya ritme kehidupan memang sangat saya rasakan. Warna-warnanya semakin saya lihat. Siapa yang membawa warna itu? Orang yang saya bukakan pintu hati saya untuknya? Bukan, saya yang membawa sendiri warna-warna itu, setelah saya menemukannya sempat terabaikan di celah-celah diri saya.

Tapi, kenapa saya masih merasa ada yang mengganjal ya?

Saya sempat bingung harus bertanya kemana. Dan hanya Allah lah tempat mengadu, dan Dia mengutus satu malaikat untuk menjadi tempat saya bersandar di dunia, Ibu.

Dan Ibu berkata, "Jalani saja dulu pilihan yang sekarang. Tapi harus ingat, pilihan yang kamu jalanin itu harus dibawa serius, dijalankan semaksimal mungkin, dipertimbangkan baik buruknya. Bukan, bukan maksudnya dengan serius kamu sudah merencanakan semuanya secara detail dan berambisi membawanya ke arah yang kamu mau. Kamu harus ingat bahwa Allah selalu punya caraNya, rencanaNya yang bisa jadi sama bahkan lebih baik dari yang kamu punya. Dibawa santai saja. Dan jangan lupa terus tekun berdoa semoga ini bermanfaat, jadi pembelajaran, dan tidak sia-sia."

Saya kira warna-warna yang saya temukan itu akan selalu membentuk pelangi. Tapi ternyata tidak..

Dan beberapa hari ini saya mencoba mencari tahu jawaban dari segala pertanyaan saya. Saya mencoba menyingkirkan ganjalan yang saya rasakan. Dan saya perlahan menemukannya (meski saya ragu, ini benar atau hanya intuisi saja).

Perasaan yang selama ini mengganjal ternyata terjawab sudah. Jawabannya adalah "Saya belum cukup waktu untuk memasuki kehidupan seseorang." Saya menyadari bahwa untuk memulai sesuatu yang baru butuh keterbukaan, jujur-jujuran. Sudahkah saya (atau kami?) seperti itu? Dan sudahkah saya (atau kami?) introspeksi diri jadi pribadi yang lebih baik?Nah sekarang, bisakah kami saling mengisi peran? Sama kah visi kami? Bisa berjalan selaras kah prinsip kami?

Ya, jalani saja dulu. Tapi jangan dipaksakan toh ada Allah yang mengatur semuanya. Yang penting berusaha diiringi tekun berdoa...

Haruskah saya belajar menata hati lagi?

Kini warna yang saya lihat hanya satu, abu-abu.

I don't need to rush this, let's just take it slow. Untuk saat ini yang ingin saya lakukan adalah introspeksi diri, memperbaiki diri, dan berdamai dengan hati saya. Dengan begitu diri akan lebih tenang. Saya akan menjadi lebih bijaksana dalam membawa diri. Amiin.
Kalau pribadi sudah baik, hal baik lainnya pasti datang. Itu prinsip saya.

2 komentar:

  1. Baiklah.. berdamai dengan hati. Take it slow. Semoga jawaban yang lebih baik akan datang :).
    Thanks dys :)

    BalasHapus
  2. Dan ternyata berdamai dengan hati itu sulit kak. Hehe.
    Karena memang manusia sulit menguasai hatinya...
    Tapi semoga seiring waktu berjalan aku bisa :)

    BalasHapus