Mengenai Saya

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Saya suka melakukan hal-hal yang menurut saya menarik dan orang-orang sulit melakukannya :) Saya suka bercerita tentang apa yang terjadi hari ini dan mendengarkan cerita teman-teman tentang betapa rumitnya hidup :P Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk orang yang saya sayangi :* Sangat susah bagi saya untuk memilih, meskipun saya sudah menentukan prioritas. Seorang sanguinis- koleris yang perfeksionis namun berusaha untuk tidak terlalu idealis. Haha.

Kamis, 14 Juni 2012

Kepercayaan (Jangan Dijadikan Beban)


Girang. Dikasih kepercayaan sama seseorang siapa yang nggak senang? “Kamu cari temen deh yang bisa nulis, untuk bantu nulis topik-topik yang udah ada. Blablablabla…. (punten sisa omongannya lupa)” kata  Bos aku di sebuah kerjaan.

Seneng karena, (1) ada kerjaan lagi, (2) yang biasanya sendiri jadi ada temen, (3) bisa nawarin temen yang kira-kira emang bisa diajak kerja bareng untuk sebuah kerjaan, yang memang aku suka. Bos aku ini memang baik. Kerjaan yang dikasih tergolong mudah, tenggat waktu kalo nggak terlalu mepet pasti fleksibel. Topik dikasih, aturan jumlah kata nggak kaku. Orangnya enak diajak diskusi, nggak galak, nggak pernah ada kesan nyuruh. Pokoknya baik!

Jadi ceritanya Bos aku ngasih beberapa kerjaan yang aku bagi dengan temen yang sudah berhasil aku temukan (ini bahasanya gimana sih, ngaco…). Bos aku ngasih deadline tanggal tertentu dimana artikel harus masuk biar bisa diedit editor. Sayangnya aku dongo dalam meng-arrange waktu yang bertepatan sama minggu-minggu aku beresin penelitian tugas akhir. Jangankan artikel, logbook TA aja lupa diberesin.

Alhasil, kerjaan keteteran sedih banget lah. Sedih pertama karena kerjaan nggak beres sesuai timeline, terus nggak maksimal, dan sudah menyia-nyiakan kepercayaan Bos plus takut mengecewakan. Heu, nggak enak banget. Berkali-kali minta maaf karena keteteran akibat banyak kerjaan di dunia per-akademik-an yang lagi hectic pas banget minggu deadline yang mengakibatkan kerjaan aku jadi overlap sama pihak lain yang diminta bantuan juga gara-gara aku (kayaknya) dikira nggak sempet ngeluangin waktu. Jadinya bos memutuskan supaya editor yang nentuin artikel buatan siapa yang masuk. Mana aku bikinnya tanpa persiapan maksimal pula. Super nggak puas padahal inginnya perfect. Heu..sedih.

Sempet down dikit gara-gara kerjaan nggak beres. Gimana nggak down, itu kepercayaan Bos disia-siain gitu aja woy. Dimana otak kamu Adys? Gitu aku mikirnya. Aku nggak enak hati plus khawatir sama kerjaan kedepannya. Takut nggak dipercaya ngehandle topik lagiii.. Tapi, emang dasarnya bos aku baik (dan lagi butuh, hhe), beberapa hari setelah kejadian itu beliau e-mail semua contributor ngajak ngomongin proyek kita bareng-bareng dan ngasih aku kepercayaan lagi untuk mengembangkan suatu topik (termasuk menerima ide yang keluar dari otak aku) plus bilang kalau aku nggak usah terburu-buru ngerjainnya karena masih ada waktu sampai akhir Juni. Ya Allah, Bos aku ini super baik. Lega rasanyaaaa…

Terus aku sadar,

Ternyata kalau dibawa terlalu serius, kepercayaan yang ditujukan ke kita malah jadi bikin kita susah sendiri ya (eh, iya ngga?). Makanya, kalau dikasih kepercayaan kayaknya nggak usah dibawa terlalu serius deh karena bisa-bisa nantinya jadi beban. Jangan jadikan kepercayaan sebagai beban karena itu justru bisa jadi boomerang yang bikin kita nggak tenang (kan? kan?). Ibu aku pernah bilang, jadikan kepercayaan sebagai kesempatan. Kesempatan untuk melakukan hal yang terbaik dan membuktikan bahwa kita bisa menggunakan kepercayaan itu dengan bijak, plus kesempatan untuk kembali mendapatkan kepercayaan. Hmmm..note that! :p

Tidak ada komentar:

Posting Komentar