Mengenai Saya

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Saya suka melakukan hal-hal yang menurut saya menarik dan orang-orang sulit melakukannya :) Saya suka bercerita tentang apa yang terjadi hari ini dan mendengarkan cerita teman-teman tentang betapa rumitnya hidup :P Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk orang yang saya sayangi :* Sangat susah bagi saya untuk memilih, meskipun saya sudah menentukan prioritas. Seorang sanguinis- koleris yang perfeksionis namun berusaha untuk tidak terlalu idealis. Haha.

Rabu, 12 Desember 2012

Anggaplah itu...



Seberapa tahu orang lain tentang apa-apa yang ada dalam kehidupan kita? Ya, kata ‘orang lain’ di tulisan ini benar-benar ‘orang lain’, bukan keluarga, bukan sahabat, bukan teman, bukan kolega, bukan rekan kerja, bukan kekasih, benar-benar bukan siapa-siapa di kehidupan kita, orang lain di luar lingkungan kita.

Semakin majunya teknologi serta maraknya aktivitas sosial di internet menjadi pendobrak batas ‘kehidupan’ antar penggunanya. Kini dengan adanya Facebook, Twitter, blog, Tumblr, Foursquare, akun-akun pengunggah foto, serta fasilitas social networking lainnya, bukan tidak mungkin kehidupan kita jadi konsumsi orang lain juga, bahkan mungkin orang yang  sama sekali tidak kita kenal.

Adanya fasilitas social networking tentu saja semakin memudahkan pengguna untuk mengupdate kegiatan sehari-harinya. Ini menjadi kebiasaan kebanyakan orang jaman sekarang, iya bukan? Sebutlah mengunggah foto-foto acara di Facebook, update Foursquare sedang ada di mana, celetak-celetuk dan ‘ngobrol’ di Twitter, cerita tentang keseharian dan mencurahkan suasana hati di blog, di Tumblr. Hal ini seakan sudah tidak aneh jaman sekarang.

Untuk apa kiranya kita punya teman di Facebook? Follower Twitter, Tumblr, blog, Foursquare, etc etc etc? Kalau bukan untuk komunikasi, menjaga hubungan pertemanan, berbagi cerita, informasi dan inspirasi, lalu buat apa? Kita pasti sudah tahu akan hal ini. Tapi kita harus ingat, bukan tidak mungkin bahwa, biasanya kemudahan akses ke kehidupan kita itu digunakan pula oleh orang-orang yang ingin tahu tentang kehidupan kita. Dalam hal ini mungkin kita tidak akrab, bahkan tidak kenal dengan orang tersebut. Atau barangkali sebenarnya orang itu punya hubungan yang sangat jauh dengan kita (co : saudara kakak temennya pacarnya temen gitu misalnya, atau mantannya mantan pacarnya saudara mantan kita, haha)

Ya, kita tidak boleh mengelak dari semua itu. Resiko menggunakan akun-akun social network adalah : Kita tidak dapat mengontrol siapa saja yang bisa mengetahui tentang diri kita. It’s okay, kita bisa tidak meng-approve pertemanan di Facebook dan Foursquare, kita juga bisa mem-protect akun twitter kita. Tapi apa yang bisa kita lakukan untuk blog dan Tumblr kita?

1.      Jangan post sesuatu yang terlalu pribadi dan rahasia
2.      Jangan post hal yang ‘menyulut’
3.      Jangan post hal negatif
4.      Jangan luapkan semua perasaan dalam suatu karya (pic, post tweet, long narration, etc)
5.      Jangan berlebihan!
6.      Post kesenangan, keseharian yang ‘natural’
7.      Post sesuatu yang inspiring dan informatif

Dibalik semua itu, kita mungkin merasa tidak nyaman atas orang-orang yang ingin tahu kehidupan kita (jaman sekarang mungkin disebut : stalker yang terlalu kepo). Tapi sisi positifnya cukuplah berpikir husnuudzhan. Anggaplah itu...perhatian. Anggaplah aktivitas mereka mengamati kehidupan maya kita sebagai bentuk kepedulian, bukan bentuk gangguan. Toh, jika memang kita tidak pernah melakukan sesuatu yang ‘buruk’, dan tidak pernah menyajikan sesuatu yang sifatnya sangat pribadi, mereka hanya akan menemukan bagian kecil dari hidup kita, tidak akan tahu keseluruhannya.

Makasih ya udah perhatian ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar