Hari ini, untuk mengisi luang, saya membaca buku. Saya
tertarik untuk membacanya begitu tante saya menyodorkan buku ini pada saya.
Judul bukunya Catatan Hati di Setiap
Doaku, sebuah kumpulan kisah inspiratif mengenai keajaiban doa karya Asma
Nadia dkk. Di cover bukunya tertulis “Doa
adalah titik embun yang menjelma cahaya manakala mimpimu gulita atau harapan
tak menemukan jalannya”. Baru melihat cover saja, kalbu saya sudah
tersentuh.
Satu persatu kisah
saya baca dengan cermat. Kadang diselingi senyum, tawa, atau mata berkaca-kaca.
Salah satu kisah favorit saya berjudul ‘Ibu’. Diceritakan tokoh merupakan anak
tertua, perempuan, yang hanya terpaut usia 18 tahun dengan sang ibu. Mereka
sangat kompak, sering menghabiskan waktu bersama, serta memiliki selera yang
sama. Kebahagiaan berubah menjadi cobaan ketika sang ibu divonis kanker
paru-paru stadium 3B, dari situ perjuangan keluarga mereka untuk menyembuhkan
ibu dimulai. Sang ibu berjuang menjalani kemoterapi dan radioterapi, sementara
sang anak, disamping berusaha keras kesana kemari, terus menerus berdoa agar
ibu diberi kesembuhan. Namun ternyata ibu tak kunjung membaik, beliau malah
semakin lemah dan tak berdaya karena sakit yang dideritanya. Setelah itu, sang
anak, yang tak tega melihat ibunya terus menerus menderita, sadar bahwa lebih
baik berdoa untuk meminta yang terbaik bagi ibu, yang terbaik menurut Allah,
agar ibu dimudahkan untuk lepas dari segala penderitaannya. Sang ibu pun, pada
akhir cerita, wafat dengan senyum tersungging di bibirnya. Cerita ini berhasil
membuat mata saya berkaca-kaca.
Membaca kisah-kisah di buku ini, kembali mengingatkan saya
akan kekuatan doa juga hakikat berdoa. Saya berterima kasih sekali pada mbak
Asma Nadia dkk. yang membuat saya kembali berpikir mengenai doa-doa saya selama
ini (dan juga menginspirasi saya untuk ‘membanjiri’ tumblr dengan ayat
Al-Quran, hadis, serta kutipan-kutipan). Dari membaca buku ini, saya diingatkan
kembali terhadap apa yang sudah saya yakini, bahwa jangan pernah meragukan
keajaiban sebuah doa. Jangan sangsikan kemakbulan doa, yakinilah bahwa itu
benar, hanya eksekusinya yang menunggu waktu. Doa kita bisa langsung
dikabulkan, ditunda, atau diberikan pengganti yang terbaik. Yakinlah bahwa
Allah Maha Tahu, akan menjabah doa-doa kita, dengan caraNya.
Saya tidak tahu, apakah selama ini doa yang saya panjatkan
sudah tepat atau belum. Ya, mungkin ada yang sudah, ada pula yang belum. Doa
itu meminta. Mungkin bisa dibilang sering saya memanjatkan sederet doa ke
hadapan Allah, dengan sungguh-sungguh, meminta untuk dikabulkan. Namun
seringkali saya ‘kecele’ atau lupa, diantara doa-doa yang saya panjatkan
sebelumnya, ada saja doa saya yang mungkin terkesan mendikte Allah, “Allah,
saya ingin begini, ingin begitu..blablabla..”. Saya, sebagai manusia, kadang
lupa seolah-olah saya lebih tahu dariNya. Saya kadang berdoa hingga detail
sekali mengenai keinginan saya, padahal tentu saja Allah yang paling tahu yang
terbaik buat saya itu apa, yang paling saya butuhkan itu apa. Satu hal lagi
yang saya sadari adalah, saat sedang galau hati misalnya, saya tekun sekali
meminta Allah untuk memberi saya ketenangan. Saya tekun meminta, tapi sampai
detik ini pun saya tak yakin, apakah selama ini setiap saya berdoa selalu
diawali kata “maaf” dan “terima kasih” untuk Allah, bukan hanya kata “tolong”
untukNya? Hmm..mungkin buku yang baru saya baca ini, dan tulisan ini, bisa jadi
reminder pribadi saya untuk meningkatkan kualitas doa, untuk memperbaiki cara
berdoa saya, supaya lebih tenang dan mantap saat berdoa.
Ya Allah Yang Memiliki dunia ini, Engkaulah yang memiliki kuasa atas apa-apa di dunia ini. Hamba memohon dengan sepenuh jiwa, ampunilah dosa dan kesalahan hamba, yang telah merasa seolah hambamu ini sempurna.Ya Allah Yang Maha Penyayang, malam ini kukatakan pada-Mu, hamba ikhlas menerima apapun yang Kau takdirkan untukku. Karena hamba yakin, semua yang Kau berikan adalah wujud rasa sayang-Mu, rasa cinta, dan berkah-Mu.
Ya Allah Yang Maha Pengasih, janganlah kau lepaskan tuntunan dan petunjuk-Mu dalam setiap langkah hamba, agar hambamu ini tidak salah dalam menjalani jalur kehidupan.Ya Allah, terimalah permohonan ini. Sungguh, hamba-Mu ini bukan apa-apa tanpa bimbingan-MuCatatan Hati di Setiap Doaku, Asma Nadia dkk.
Allah, maaf atas perbuatan-perbuatan
khilafku, khilaf kami selama ini. Tolong jauhkan aku dan orang-orang
yang aku sayangi dari bahaya siksa api neraka, jadikan kami ahli surga yang
berbahagia. Dan terima kasih atas semua
karuniamu yang tak pernah putus padaku, pada kami semua.
Aamiin : )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar