Mengenai Saya

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Saya suka melakukan hal-hal yang menurut saya menarik dan orang-orang sulit melakukannya :) Saya suka bercerita tentang apa yang terjadi hari ini dan mendengarkan cerita teman-teman tentang betapa rumitnya hidup :P Saya selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk orang yang saya sayangi :* Sangat susah bagi saya untuk memilih, meskipun saya sudah menentukan prioritas. Seorang sanguinis- koleris yang perfeksionis namun berusaha untuk tidak terlalu idealis. Haha.

Minggu, 27 Maret 2011

Sebuah Kejujuran Dariku

Malam ini aku mengumpulkan keberanian untuk mengungkap semua tanya yang berminggu-minggu ini bercokol di pikiranku. Aku mungkin bertanya pada diriku sendiri, ada apa dengan kamu, aku, ada apa dengan kita teman? Kamu bukan teman yang paling istimewa tapi aku mengakui bahwa ada sebagian yang hilang saat terjadi sesuatu, menurutku keanehan, antara kita. Kamu, seperti teman-temanku yang lain, memiliki bagian masing-masing di otakku, dalam memoriku. Bagaimanapun ingatanku tentang kamu tidak akan bisa dihapus, sama pula dengan yang lainnya, hanya kamu sedikit berbeda.

Aku ini sulit memulai. Namun rasa heranku yang besar mengalahkan kesulitanku. Ya, jujur aku heran "kemana" kamu selama ini? Tiba-tiba menghilang. Apa kamu menghindar? Atau aku yang menghindar? Aku membuatmu tidak nyaman? Sungguh?Atau karena kamu sibuk? Kalau karena itu ya aku mengerti. Apa kesalahanku pada kamu kemarin masih membuatmu tidak enak atau kesal? Kalau iya tolong katakan. Aku melakukan ini karena aku merasa tidak nyaman dan aku tidak ingin kehilangan teman. Hei, kita masih teman kan?

Aku memulai meski bukan dengan kata "halo", atau "apa kabar". Aku ingin memulai secara wajar, tapi memang dasar bodoh aku tidak bisa. Mungkin di depanmu aku hanya jadi orang dengan pembicaraan konyol, membingungkan, atau jenaka. Mungkin di depanmu aku hanya mengganggu yang sulit diatur dan tidak jelas keinginannya apa, jangan-jangan lama-lama aku jadi menyebalkan, dan itulah alasan mengapa selama ini aku tidak mencoba SMS, YM, atau morning call seperti yang aku lakukan biasanya. Aku takut mengganggu.

Selama kita "bicara" hari ini, aku menyadari sesuatu, waktu telah berjalan dan banyak hal telah berubah. Aku dan kamu sama-sama sudah dewasa dan mulai bisa mengerti apa yang terjadi bukan? Aku melihat responmu berubah, tidak banyak lagi canda, tidak banyak lagi tanya, tidak banyak lagi peduli. Atau ini hanya karena kita tidak berbicara dengan bertatap muka? Dan harusnya kamu tahu, aku berusaha mencari-cari kata untuk bertanya, meski hanya kamu jawab pendek dan akhirnya hanya aku balas dengan "oh...". Hei, aku bukan tak peduli, tapi aku tidak tahu apa yang harus aku bilang setelah membaca jawabanmu yang super pendek itu.

Setelah mengamati kebekuan-kebekuan, aku sadar, mungkin perkiraanku benar bahwa kita tidak bisa bicara lagi untuk beberapa waktu kedepan. Kalau mau kau boleh anggap aku bodoh karena jujur aku sama sekali tidak tahu ini terjadi karena apa. Bisakah kamu menjelaskannya? Aku sangat menghargai pertemanan kita, karena lewat kamu Tuhan memberiku banyak pelajaran, dan aku sangat menyadari hal itu. Tapi mungkin sekarang kita sudah sampai di jalan keluar labirin suatu bagian kehidupan dimana ada aku dan kamu berpapasan didalamnya.

Jalan keluar ini, aku akui sangat indah. Mungkin kamu tidak mengerti maksudku, tapi mungkin karena meskipun aku kehilangan satu bagian namun beberapa masalah telah aku jalani dan selesaikan dengan baik. Jalan keluar ini, aku akui merupakan jalan yang paling baik, karena aku merasa senang, dan tenang karenanya. Tapi setelah ini mungkin kita akan pergi ke arah yang berbeda. Jalan keluar ini, kurasa, ternyata harus dibayar dengan mahal, mungkin dengan kehangatan yang berubah menjadi kebekuan yang aku rasakan sekarang. Atau ini hanya perasaanku saja?

Jika aku salah, beri tahu aku. Jika kamu pun masih merasa bahwa kita ini teman, apakah kamu akan mengakuinya? Bagi kamu, mungkin, apa yang aku tuliskan, menjadi berlebihan. Tapi inilah aku, dengan segala pikiranku.

Aku hanya berharap suatu hari kamu membaca ini temanku yang baik. Karena aku merasa segan bicara di depanmu. Aku tidak mau lagi mencoba-coba karena aku takut akan semakin merusak. Sekali lagi aku hanya berharap suatu hari kamu membaca tulisan ini temanku yang baik, meskipun mungkin sulit terwujud nampaknya. Kalau kamu sudah baca dan jadi tak suka, katakan padaku, dan aku akan menghapusnya. Dan setelah ini aku tak akan menyesal meski kamu membenciku, karena pada dasarnya aku hanya ingin kamu tahu, aku hanya ingin menunjukkan ini, sebuah kejujuran dariku.

Terimakasih
Karena aku menjadi berani menuliskan ini, meski belum berani untuk aku utarakan langsung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar