Ingin menuliskan beberapa impian
yang sebenarnya sangat diharapkan bisa terwujud. Beberapa waktu ini, yang
terlintas dalam pikiran adalah, masuk ke kehidupan yang sebenarnya mau ngapain
sih? Lulus kuliah mau ngapain sih? Hidup ini mau dihabisin dengan apa?
Mengejar surga...
Praktisnya setelah hampir 21 satu
tahun hidup di dunia ini, aku masih punya banyak tugas sebelum usia habis (walaupun
ya, usia kan nggak ada yang tahu). Masih banyak yang pengen aku lakukan ya
Allah, tolong dikasih kesempatan yaaa...
Setelah lulus kuliah ini aku akan
stay di Bandung dulu selama 1-2
tahun. Untuk apa? Untuk belajar, tapi bukan belajar dalam konteks kuliah. Selama
1-2 tahun ini aku akan ngumpulin bekal ilmu yang menurutku akan menunjang
rencanaku kedepannya. Selama 1-2 tahun ini aku mau fokus ke keilmuanku, molecular biology, tropical disease, phatogenesis,
and immunology. Meskipun passion aku
nggak 100% tentang hal ini (someday aku
akan fokus jadi writer, journalist, bahkan
belajar broadcasting dan psikologi insya Allah) aku memutuskan
untuk menekuni dan memberikan cinta di setiap hal yang berhubungan sama
keilmuanku. Aku mau fokus di riset dulu, belajar yang banyak, yang dulu nggak
bisa dilakukan kalau di SITH, riset yang aku jalain ini harus bisa manfaat buat orang banyak. Semoga. Waktu sekitar 12-24 bulan ini selain aku pake
belajar juga akan aku gunakan untuk belajar ngelola uang sendiri, ngelola waktu
secara profesional, stay di
HaloGanesha, ITBMagz, dan Protokol ITB (Ya Allah, aku nggak mau tinggalin
mereka dalam waktu dekat ini) plus cari universitas dan beasiswa yang bisa di’tembak’
untuk kuliah S2. Bismillah..
Rencana setelah 1-2 tahun ke
depan adalah KULIAH LAGI!! Iya, aku mau kuliah lagi, mau belajar lagi. Utamakan
di luar negeri, di eropa. Kenapa? Karena di sana life sciences and technology sangat berkembang pesat. Sekolah dengan
menekuni topik-topik yang sudah aku sebutkan di atas, atau topik-topik yang
memang ingin aku pelajari, ini akan jadi sangat seru. Dan semoga bener-bener
bisa terwujud. Bisa kok Dys, bisa! Yang penting usaha maka Allah akan kasih
jalan. Kalaupun nggak dapet di luar negeri (udah ada sebenernya rencana mau ‘tembak’
univ. apa, tapi ngga seru kalo dibilangin), ya di ITB, ambil Bioteknologi
dengan penelitian mostly biologi molekuler.
Estimasi pendidikan S2 dua tahun. Ganbatte
ne!
Setelah itu lalu apa? Menikah!
Seseorang pernah nanya sama aku, rencana nikah kapan? Aku punya target nikah di
usiaku yang ke 24-26 tahun. Jangan pada ketawa ya, nikah itu penting tau. Ingin
punya tanggung jawab berbakti ngurus suami dan ngurus anak, ingin menyempurnakan
ibadah. Hahaha (apaan, aku tuh masih suka dikatain bocah pasti diketawain orang
kalo ngomongin nikah). Nikah itu tanggung jawabnya besar, jadi harus banyak
persiapan dan banyak belajar. Nikah itu nggak main-main, jadi perlu kematangan.
Dan menurut aku, kematangan diri aku (menurut pengukuranku sendiri) ya di usia
yang udah aku bilang tuh, 24-26 tahun. Tapi kalau kata Ibu, lebih cepat kenapa nggak, toh kalau nunggu kecukupan hata, yang namanya nharta nggak akan pernah cukup buat manusia, kalau nuggu kesiapan, yang namanya kesiapan nggak akan pernah selesai. Nyemnyem...
Kemudian, dalam jangka 10 tahun
ke depannya lagi (anggap usianya udah 35 tahun) kira-kira aku jadi apa ya?
Masih bingung nggak kalau ditanya gitu? Hehe. Secara semi random, di usia 35 aku ingin mapan, bahagiain orang tua,
berangkatin haji, bahagiain keluarga, sekolahin Candra, ingin punya perpustakaan pribadi, dan bangun
perpustakaan buat umum yang bisa dipake anak-anak kecil main sekaligus belajar,
punya keluarga dengan satu suami super plus anak laki-laki dan perempuan, punya anak asuh di panti
asuhan di Bandung yang sekolahnya aku biayain sampai SMA, bahkan sampai kuliah,
bisnis butik (Ya Allah, dari dulu aku pengen punya butik), bisnis catering untuk
anak berkebutuhan khusus (Orang mungkin pikir ini random, tapi aku lihat ini bukan dari sisi keuangannya, tapi
amalannya, membantu keluarga yang punya ABK supaya gizi mereka terpenuhi,
karena menu ABK kan nggak sembarangan), punya karir yang menunjang dan manfaat,
syukur-syukur bisa sekolah lagi sampai dapet gelar doktor.
Muluk-muluk ya mimpinya? Nggak,
ini bisa diraih kok, asal ada kemauan, kesempatan, dan keberuntungan. Semuanya
saling berhubungan. Semoga impiannya tercapai ya Dyshell, jangan lupa usaha dan
doa yang giat. Jangan takut untuk nyoba, jangan capek usaha, jangan anggap
sesuatu “Nggak mungkin”, jangan haus materi dan terbuai duniawi, yang penting
amal shaleh kamu banyak, hidup kamu manfaat. Sekali lagi, tujuannya bukan tujuan duniawi, luruskan
niat, inget, tujuan kita.. Surga #senyumlebar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar